Secara empiris dalam pengobatan tradisional, daunnya dapat digunakan untuk menolak nyamuk danditemukan gejala klinis keracunan pada hewan coba. Uji toksisitas pada hewan uji dilakukan. Tujuan uji toksisitas akut oral adalah untuk mendeteksi toksisitas intrinsik suatu zat, menentukan organ sasaran, kepekaan spesies, memperoleh informasi bahaya. Penelitian ini merupakan studi eksperimental laboratorium pada tikus putih strain Wistar. Bisa pula berakibat racun akut bila jumlah pestisida yang masuk ke tubuh manusia dalam jumlah yang cukup. Toksisitas oral akut merupakan efek samping yang terjadi dalam waktu singkat melalui pemberian tunggal peroral ataupun dengan dosis berulang dalam waktu 24 jam dan dapat terjadi pada setiap organ tubuh. Merancang uji toksisitas selanjutnya; 5. melibatkan hewan percobaan untuk mendeteksi adanya . yang digunakan dalam uji toksisitas akut dibuat dalam bentuk suspensi menggunakan CMC 1% dengan dosis pemberian 250, 500 dan 1000 mg/Kg BB. Uji toksisitas akut oral bertujuan untuk menge-tahui daya racun suatu bahan kimia apabila langsung masuk ke dalam saluran pencernaan, sedang uji toksisitas akut dermal bertujuan untuk mengetahui daya racun suatu bahan mukosa vagina, toksisitas akut dermal, dan toksisitas subkronis dermal. Parameter yang diamati setiap hari untuk toksisitas tertunda adalah : penimbangan berat badan, kemudian ditentukan persentase perubahan berat badan, pengukuran konsumsi makanan,. menjadi toksisitas akut, subakut/subkronis, dan kronis. Untuk menyatakan toksisitas akut umumnya dipakai nilai LD 50. Toksisitas akut menjelaskan efek yang merugikan dari suatu zat yang dihasilkan baik dari paparan tunggal atau dari beberapa eksposur dalam periode waktu yang singkat (biasanya kurang dari 24 jam). Uji toksisitas adalah untuk menentukan sifat akut atau khronik limbah. Rahmadhani, Lely (2016) Uji Toksisitas Akut (LC50-96 jam) Dari Limbah Deterjen Dengan Bahan Aktif Surfaktan Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) Terhadap Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn) Pada Bak-Bak Percobaan. 1112102000037 . nya adalah sebagai antioksidan. Dosis efektif 50% adalah dosis suatu obat yang dapat berpengaruh terhadap 50% dari jumlah hewan yang diuji, sedangkan, dosis lethal 50% adalah, dosis suatu obat atau bahan kimia yang dapat menyebabkan kematian sampai 50% dari jumlah hewan percobaan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan tujuan untuk mengetahui gejala toksisitas akut dan lethal dose 50 ekstrak etanol uwi Banggai ungu (Dioscorea alata L. Alat yang digunakan adalah: Instrumen yang digunakan adalah kandang tikus, timbangan hewan, timbangan obat, blender, tabung maserasi, batang . Toksisitas ditetapkan di laboratorium,. 3. Ketoksikan akut adalah derajat efek toksik suatu senyawa yang terjadi secara singkat (24 jam) setelah pemberian dalam dosis tunggal. Uji toksisitas akut digunakan untuk menetapkan nilai LD50 suatu zat. Dosis dapat diulang setiap 4 jam selama 24-36 jam. Uji BSLT Sampel uji isolat alkaloid dibuat dengan melarutkan 52,1 mg isolat alkaloid dalam 25 ml pelarut metanol (larutan stok A). menyatakan kisaran dosis letal pada uji toksisitas akut adalah LD 50. Uji toksisitas akut merupakan bagian dari uji praklinik yang dirancang untuk mengukur efek toksik suatu senyawa. Teknik dan prosedur pengujian termasuk cara penanganan hewan selama. Lihat selengkapnyaA. Hewan uji mencit jantan dan betina galur Balb/c masing–masing 15 ekor dibagi menjadi kelompok kontrol yang diberi larutan Na-CMC 0,5%, kelompok orientasi dosis, dan kelompok dosis. Pada hari ke-8. Akut juga dapat digunakan sebagai kata sifat untuk menggambarkan kondisi yang parah dari suatu kondisi. Hewan uji adalah mencit galur Swiss Webster jantan dan betina, usia 2 bulan, bobot antara 22 — 36 g dari Pusat Ilmu Hayati ITB, Bandung. Toksisitas akut adalah efek total. Hasil pengamatan menunjukkan tidak ada perubahan. Efek akut dapat reversibel atau tidak dapat dipulihkan. S. Toksisitas akut sifatnya. Uji toksisitas akut dimaksudkan untuk mencari efek toksik obat sedangkan uji toksisitas kronik dilakukan untuk menguji keamanan obat. 5 DosisSirosis, gagal hati. Uji praklinis dilakukan melalui uji toksisitas akut, uji toksisitas. Selain itu, melalui ujidigunakan adalah Daphnia magna. Gejala yang umum terjadi adalah mual, muntah, rasa sakit perut, diare berair, dan air liur berlebihan. • Prinsip uji toksisitas akut dermal adalah beberapa kelompok hewan uji menggunakan satu jenis kelamin dipapar dengan sediaan uji dengan dosis. Uji Toksisitas Akut. Mereka sangat beracun oleh semua rute paparan. jerawat [11,12], sehingga uji toksisitas akut dermal menjadi persyaratan dalam pengembangan obat herbal terstandar topikal. LD 50 adalah dosis yang secaraUji toksisitas akut adalah salah satu uji pra-klinik. cereus) dan post kolonisasi. Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Temulawak (Curcuma xanthorrizha Roxb. Uji Teratogenik 197 SOAL LATIHAN BAB XIV 203 DAFTAR PUSTAKA 205 LAMPIRAN-LAMPIRAN 207 GLOSARIUM 210. Toksisitas Akut : Efek merugikan yang muncul akibat terpapar bahan kimia melalui oral atau dermal, baik dalam dosis tunggal ataupun dosis berulang selama 24 jam, atau. toksisitas akut buah pepaya (Carica papaya L. Seperti halnya substansi beracun yang lain, residu pestisida dalam makanan dapat membahayakan kesehatan. Nurlaila, dkk (1992) uji toksisitas akut adalah uji yang dilakukan untuk mengatur derajat efek suatu senyawa yang diberikan pada hewan coba dan pengamatannya dilakukan paling lama 24 jam setelah dilakukan perlakuan dengan dosis tunggal maupun dosis berulang. Indonesia adalah salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Gejala toksisitas akut berupa sakit lambung, muntah, diare, hipertensi, ritme jantung tidak teratur, dan mati mendadak. Ini adalah penilaian jangka pendek dan evaluasi zat uji bahaya potensial atau konsekuensi dari dosis tunggal zat uji. Data kuantitatif uji toksisitas akut dapat diperoleh melalui 2 cara, yaitu dosis letal tengah (LD 50 Konsep Toksisitas Postulat Paracelcus: “All substances are poisons; there is none which is not a poison. Kronis. hypophthalmus) belum pernah dilaporkan. Data yang dikumpulkan pada uji toksisitas akut ini adalah data kuantitatif yang berupa kisaran dosis letal atau toksik, dan data kualitatif yang berupa gejala klinis (Atmojo dan. Tujuan uji toksisitas akut adalah untuk mengidentifikasi bahan kimia yang toksik dan memperoleh informasi tentang bahaya terhadap manusia bila terpajan. Banyak zat yang kita gunakan dalam produk konsumen adalah hal baru dalam ilmu. Untuk uji toksisitas akut obat tradisional perlu dilakukan pada sekurang- kurangnya satu spesies pengerat yaitu mencit atau tikus (Lu, 1995). 6 Uji toksisitas oral akut adalah uji efek samping yang terjadi dalam waktu singkat, melalui pemberian tunggal per oral ataupun dengan dosis berulang dalam waktu 24 jam. Pengujian toksisitas akut mengacu pada protokol OECD No. Uji toksisitas dapat dibagi menjadi dua: uji toksisitas umum (akut, sub akut/subBAB XIII UJI TOKSISITAS JANGKA PENDEK 177 A. Uji toksisitas akut Toksisitas adalah suatu keadaan yang menandakan adanya efek toksik/racun yang terdapat pada bahan sebagai sediaan single dose atau campuran. Uji toksisitas yang pertama kali dilakukan adalah toksisitas akut. Hewan uji mencit jantan dan betina galur Balb/c masing–masing 15 ekor dibagi menjadi kelompok kontrol yang diberi larutan Na-CMC 0,5%, kelompok orientasi dosis, dan kelompok dosis. B. [2]Uji toksisitas digunakan untuk mempelajari pengaruh suatu bahan kimia toksik atau bahan pencemar terhadap organisme tertentu. Muncul tanpa disadari. ) terhadap mencit jantan (Mus musculus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas akut ekstrak etanol daun salam (EEDS) terhadap mencit galur DDY yang dilihat dari kematian mencit, perubahan. Pengujian Toksisitas Akut Obat Herbal Pada Mencit Berdasarkan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). , 2007). Keracunan Kronis Pemaparan kadar rendah. Farmakologi (1) 1. Tanaman sukun merupakan tanaman yang dikenal mayarakat Indonesia, terutama. Hasil: Terjadi peningkatan BCR pada dosis maksimal 2500mg (≥20mg/dl), dan degenerasi hidrofilik pada histologi ginjal kurang dari 75%. Afifah B. f DAFTAR PUSTAKA. 000 mg/kg. Uji toksisitas akut, dilakukan pada dosis 1000 mg/kgBB, 2000 mg/kgBB, 4000 mg/kgBB, 8000 mg/kgBB, 16000 mg/kgBB kemudian dihitung nilai LD 50. Uji toksisitas akut adalah komponen uji praklinik dengan fungsi sebagai pengukur efek toksisitas terhadap suatu senyawa. Penurunan R amplitudoToksisitas akut adalah pengaruh yang merugikan yang timbul segera setelah pemaparan dengan dosis tunggal suatu bahan kimia atau bahan Iain, atau pemberian dosis ganda dalam waktu lebih kurang 24 jam. dan lolos uji toksisitas akut maupun kronis. Waktu pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, 4 jam, 8 jam, 16 jam, 24 jam, 36 jam, dan 48 jam. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji toksisitas akut dan menganalisis nilai LC50-96h insektisida klorpirifos dengan menggunakan hewan uji dua jenis ikan budidaya tersebut pada skala laboratorium. Ramadhanna (2011) adalah sebagai berikut : Jadi yang dimaksud dengan uji toksisitas akut adalah uji yang dilakukan untuk mengukur derajat efek suatu senyawa yang diberikan pada hewan coba tertentu, dan pengamatannya dilakukan pada 24 jam pertama setelah perlakuan dan dilakukan dalam satu kesempatan saja6,14,15 Data kuantitatif uji toksisitas akut dapat diperoleh melalui 2 cara, yaitu. Simbol tengkorak pada bahan kimia menunjukkan bahwa bahan kimia tersebut memiliki toksisitas akut. Uji Toksisitas Akut - Uji toksisitas akut adalah suatu pengujian untuk mendeteksi efek toksik yang muncul dalam waktu singkat setelah pemberian sediaan uji yang diberikan secara oral dalam dosis tunggal yang diberikan dalam-waktu 24 jam. Toksisitas akut ini diteliti pada hewan percobaan yang menunjukkan evaluasi keamanan dari kandungan kimia untuk. Tolak ukur kuantitatif yang paling sering. Efek langsung menyebabkan toksisitas yang terduga, dan dose-dependent. , brine shrimp lethality test,toksisitas akutUji Toksisitas Akut Penggunaan Oral Minyak Cengkeh (Oleum caryophylli) Terhadap Fungsi Hati Dan Ginjal Tikus Melalui Analisis Biomarker Darah dan Urin. 1 Tujuan Umum Penelitian ini bertujaun untuk mengetahui efek toksisitas akut ekstrak Pegagan Centella a satical L. 22146/jsv. Pada pengujian toksisitas akut secara oral sampaimetode pengujian toksisitas akut adalah dengan menggunakan guideline OECD No. UJI TOKSISITAS AKUT ORAL Uji toksisitas akut oral adalah suatu pengujian untuk mendeteksi efek toksik yang muncul dalam waktu singkat setelah pemberian sediaan uji yang diberikan secara oral dalam dosis tunggal, atau dosis berulang yang diberikan dalam waktu 24 jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas akut minyak cengkeh (Oleum caryophylli) dengan dosis 1 g/kgBB, 2 g/kgBB dan 5 g/kgBB terhadap struktur jaringan organ hati pada tikus putih melalui pemeriksaan histopatologi. Uji toksisitas akut Uji ini menggunakan akuarium berukuran 30x40x50 cm3 dengan panjang total awal rata-rata ikan uji 11±1 cm dan bobot 13±0,97 g. Uji toksisitas terdiri atas dua jenis, yaitu toksisitas umum (akut, subakut/subkronis, kronis) dan toksisitas khusus (teratogenik, mutagenik dan karsinogenik). Adalah biasa untuk mengatakan bahwa satu zat kimia lebih toksik daripada zat kimia lain. Sebagian besar senyawa yang berada dalam bentuk murninya memiliki sifat racun (toksik). Toksisitas adalah potensi merusak dari suatu zat kimia. Ex Miq. UJI A. Pengujian Toksisitas Akut Dosis 2000 mg/KgBB Pengamatan diperoleh bahwa tikus beraktivitas seperti pada saat sebelum diberikan ekstrak (menit ke-0). Tikus diaklimatisasi selama seminggu,Salah satu uji toksisitas yang dapat dilakukan adalah uji toksisitas akut. Toksisitas akut pada perairan adalah sifat intrinsik suatu zat untuk dapat memberikan efek merugikan terhadap suatu organisme dalam paparan jangka pendek. Lu; Toksikologi dasar) –. 3. Prinsip uji toksisitas akut oral yaitu, sediaan uji dalam beberapa tingkat Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mampu melaksanakan pelaksanaan, persiapan, pernapasan, dan pengamatan uji toksisitas akut. Dosis tunggal yang diberikan berupa dosis letal tengah (LD 50Uji Toksisitas Akut Uji toksisitas akut adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui nilai LD50 dan dosis maksimal yang masih dapat ditoleransi hewan uji (menggunakan 2 spesies hewan uji). 6 Uji toksisitas akut merupakan salah satu uji pra-klinik. Peringkat dosis tersebut adalah: Dosis I : 100 mg/KgBBDaun salam (Syzygium polyanthum) adalah salah satu tanaman di Indonesia yang dipergunakan sebagai tanaman obat alternatif seperti obat antidiare, antiinflamasi, dan antidiabetes. dan Jawa Timur adalah golongan profenos. Sangat menyebabkan toksisitas akut b. juga uji toksisitas akut. Kriteria penggolongan sediaan uji Tingkat Toksisitas LD 50 oral pada tikus Klasifikasi 1 ≤ 1 mgkg Sangat toksik 2 1-50 mg Toksik 3 50-500 mg Toksik sedang 4 500-5000 mg Toksik ringan 5 5-15 g Praktis tidak toksik 6 ≥ 15 g Relatif tidak membahayakan Hodge dan Sterner, 1995. Jenis toksisitas berdasarkan sejauh mana paparan pestisida. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. Uji toksisitas akut oral adalah pengujian dosis dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan dengan memberikan dosis tunggal suatu zat pada hewan percobaan. Faktor utama yang berkaitan dengan toksisitas dan situasi paparan adalah cara atau jalan masuknya serta durasi dan frekuensi paparan. Tanda dan gejala keracunan akut pestisida golongan Arsen adalah nyeri pada perut, muntah, dan diare, sedang keracunan sub akut akan timbul gejala seperti sakit kepala, pusing dan banyak keluar ludah. Atropin diberikan dalam bolus intravena (IV) dengan rekomendasi dosis 2-5. Tolak ukur kuantitatif yang paling sering digunakan untuk menyatakan kisaran dosis letal atau toksik adalah dosis letal tengah (LD50). mukosa vagina, toksisitas akut dermal, toksisitas subkronis dermal dan uji karsinogenisitas. Uji toksisitas subkronis dilakukan untuk mengevaluasi efek senyawa, diberikan kepada hewan uji secara berulang-ulang. , Apt teratogenik 1. Toksisitas akut adalah efek-efek merugikan yang timbul segera setelah pemberian dosis tunggal dari suatu zat atau pemberian dosis berulang dalam waktu 24 jam. , Dkk. 234 JURNAL SAIN VETERINER ISSN : 0126 - 0421 JSV 33 (2. 280 Jurnal Cerebellum. 1. Namun yang paling seringdigunakan adalah dengan metode LD 50. Tingkat Toksisitas Akut Niai Tua 3. C. Nurfazri Aulia, Shintya Safitri, Elis Susilawati. Pada uji toksisitas, ekstrak etanol buah manggis yang mengandung senyawa aktif xanthon tidak menunjukkan toksisitas baik secara akut maupun subkronis. Namun, penggunaan minyak cengkeh secara oral masih memerlukan uji keamanan. buah pare adalah 519. , 2015). pemberian obat dalam dosis tunggal dan. ) terhadap toksisitas akut lethal dose 50 (LD50) dan mengkaji perubahan. pengamatan toksisitas akut ( lethal dose 50) kelompok kontrol negatif, dan kelompok perlakuan pada tikus putih jantan galur wistar ( Rattus norvegicus L. Wiku Adi Sasmito, Agustina Dwi. ABSTRAK Praktikum Uji Toksisitas Akut dilaksanakan di Laboratorium Akuakultur, Fakultas Perikanan san Ilmu Kelautan. Dosis adalah jumlah zat uji yang digunakan. Kesimpulan: Pulp-out tidak menimbulkan toksisitas akutPrinsip uji toksisitas akut dermal adalah beberapa kelompok hewan uji menggunakan satu jenis kelamin dipapar dengan sediaan uji dengan dosis tertentu, dosis awal dipilih berdasarkan hasil uji pendahuluan. Uji Toksisitas Akut 177 B. Uji ini dirancang untuk menentukan efek toksik suatu senyawa yang akan terjadi dalam waktu yang singkat setelah pemajanan atau pemberiannya dalam takaran tertentu. 2. (/ PCS, 1993) Kombinasi kulit, pernapasan dan paparan lisan mungkin menyebabkan keracunan dari keluarga pedesaan. daun salam adalah flavonoid. Uji toksisitas. Prosedur awal untuk menentukan toksisitas akut senyawa baru adalah dengan membuat satu kisaran dosis untuk diberikan pada hewan uji. ) menggunakan hewan percobaan mencit putih jantan. Untuk menyatakan toksisitas akut umumnya dipakai nilai LD 50. toksisitas akut ekstrak pegagan untuk menetapkan potensi ketoksikan akut Pegagan. Gejala lain yang dapat terjadi adalah psikosis akut, ruam kulit yang menyebar, kardiomiopati, dan kejang. LD50 adalah dosis tertentu yang dinyatakan dalam. Ambang batas diperkirakan ada untuk efek tertentu, seperti efek toksik akut; tapi tidak untuk yang lain, seperti efek karsinogenik Toksisitas dapat dinyatakan dengan peristilahan sebagai berikut: a. uji toksisitas dan uji aktivitas (Meles, 2010). Toksisitas adalah tingkat merusaknya suatu zat jika dipaparkan terhadap organisme. Uji toksisitas akut dilakukan dengan memberikan senyawa yang akan diuji sebanyak satu kali atau lebih dalam waktu 24 jam dengan jangka waktu 14 hari (OECD, 2006). Penyebab diare akut pada anak-anak adalah rotavirus, 11 Escherichia coli enterotoksigenik, Crytosporidium, Campylobacter jejuni dan Shigella. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas akut ekstrak air buah pepaya (Carica papaya L. Untuk mendeteksi toksisitas intrinsik suatu zat, menentukan organ sasaran, dan kepekaan spesies; 2. mestinya. 17Inflamasi akut konjungtiva, hidung, faring, laring, trakea clan merupakan beberapa efek segera toksisitas gas klorin. Organisme perairan tawar yang biasa digunakan untuk pengujian toksisitas adalahUji toksisitas akut adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui nilai LD50 dan dosis maksimal yang masih dapat ditoleransi hewan uji (menggunakan 2 spesies hewan uji). Keracunan obat atau dalam ilmu farmakologi disebut toksisitas obat (drug toxicity) terjadi ketika tubuh telah mengumpulkan terlalu banyak kandungan obat di dalam aliran darah. Penyakit dapat dikatakan akut apabila seseorang menderita suatu penyakit dalam waktu relatif singkat, yaitu kurang dari 6 bulan. Uji toksisitas yang umum dilakukan adalah secara oral dan dermal. Uji ini dapat. . Akut juga dapat digunakan sebagai kata sifat untuk menggambarkan kondisi yang parah dari suatu kondisi. toksisitas akut secara oral yaitu sediaan uji pada beberapa tingkatan dosis tertentu diberikan kepada beberapa kelompok hewan uji dengan satu dosis per kelompok. Uji toksisitas adalah suatu uji untuk mendeteksi efek toksik suatu zat pada sistem biologi dan untuk memperoleh data yang khas dari sediaan uji. Toksisitas berikut paparan dermal adalah dominan. 1 Klasifikasi. Organ ginjal diambil pada hari ke-15 untuk pengamatan histopatologi. Umumnya boraks digunakan dalam berbagai produk misalnya pada produk insektisida, fungisida, herbisida, detergen (boraks. PENDAHULUAN – Toksikologi adalah kajian tentang hakikat dan mekanisme efek toksik berbagai bahan terhadap makhluk hidup dan sistem biologik lainnya (Frank C. Adalah antagonis muskarinik murni yang bersaing dengan Ach pada reseptor muskarinik. ) dengan penentuan LD 50 pada tikus putih strain Wistar. Data kuantitatif uji toksisitas akut dapat diperoleh melalui2 cara, yaitu dosis letal tengah (LD 50) dan dosis toksik tengah (TD 50). Waktu pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, 4 jam, 8 jam, 16 jam, 24 jam, 36 jam, dan 48 jam. Toksisitas akut dirancang untuk menentukan efek yang merugikan yang terjadi dalam waktu singkat dari pemberian suatu substansi dosis tunggal yang diberikan dalam jangka waktu 24 jam ( 18, 19 ). Efek akut adalah efek yang segera muncul pada saat terpapar atau terkena bahan toksit, dan akan hilang setelah paparan bahan kimia beracun tersebut dihilangkan. Bioremoval adalah penggunaan material biologi, antara lain mikroorganisme yang disebut biosorben yang berguna untuk mengabsorpsi polutan logam. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), denganUji toksisitas akut oral adalah suatu pengujian untuk mendeteksi efek toksik yang muncul dalam waktu singkat setelah pemberian sediaan uji yang diberikan secara oral dalam dosis tunggal, atau dosis berulang yang diberikan dalam waktu 24 jam. Dosis efektif 50% adalah dosis suatu obat yang dapat. Tujuan dari Praktikum ini adalah untuk mengetahui efek zat Sodium Lauryl Sulfate (SLS) terhadap biota dalam suatu perairan, yang perlu dilakukan suatu uji toksisitas zat pencemar terhadap biota yang ada yaitu dalam bentuk Lethal Concentration (LC50). cara untuk memperlambat pembusukan diantaranya adalah dengan mendinginkan dan menyimpannya dalam es (Opara, Al-Jufaili & Rahman, 2007). SKRIPSI . Toksisitas adalah pernyataan kemampuan racun menyebabkan timbulnya gejala keracunan. [8] Toksisitas pestisida dapat terjadi secara akut atau kronis. Pestisida yang dapat diuji efikasinya adalah pestisida yang digunakan untuk bidang. Konsentrasi oksigen yang terlalu tinggi dapat merusak sel (Pradipta 2007). K. Apabila yang bertahan hidup lebih kecil dari 90% maka percobaan harus diulang. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Valerian (Valeriana officinalis) terhadap Hepar Mencit Balb/c Nurika Amalina1), Noor Wijayahadi2).